Sumber: Dokumentasi pribadi
Santri
Siap Ekspor merupakan program untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada santri mengenai berjualan lewat
toko online khususnya Shopee. Program “Santri Siap Ekspor” diselenggarakan atas
kerja sama Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) dan Shopee Barokah. Menurut, Adil Dliyaurrohman selaku, Project
Leader Kegiatan Shopee Barokah tujuan program ini adalah untuk mengembangkan
ekonomi digital di pondok pesantren. Saat dihubungi lewat media sosial pada
Minggu, (23/6/2024), Adil Dliyaurrohman mengatakan program Santri Siap Ekspor
Batch 7 di Jawa Tengah dikhususkan untuk santri di Brebes, Tegal, Pemalang,
Pekalongan, Batang dan Kendal.
Pelatihan
bertajuk "Santri Siap Ekspor "
Batch 7 diselenggarakan pada Sabtu, 8 Juni 2024. Untuk waktunya siang hari dan
dimulai pukul 14.00 WIB. Pelatihan ini menggunakan platform Zoom Meeting.
Setiap peserta juga digabungkan dalam satu grup untuk mendapatkan bimbingan
selanjutnya. Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawir
menyampaikan dalam rilis yang diterima Kamis (6/6/2024), program Santri Siap
Ekspor ini melibatkan 1.000 santri yang akan mengikuti pelatihan ekspor secara
bertahap yang akan dilaksanakan di seluruh Indonesia. Santri Siap Ekspor ini
akan dilaksanakan di Solo, Bandung, Jakarta, Medan, Malang, Semarang,
Yogyakarta, dan Samarinda, dan Bali. Kegiatan dilaksanakan melalui platform
zoom meeting dengan mengajak kalangan santri untuk berpartisipasi.
Pemateri
"Santri Siap Ekspor " Batch 7 berasal dari tim SME Development Shopee
Indonesia, Ahmad Maulana. Pemateri dalam pelatihan ini menjelaskan secara
detail mulai dari aplikasi Shopee hingga cara berjualan. Ahmad Maulana memberikan
tutorial cara untuk berjualan dengan toko di Shopee. Selain itu
dijelaskan pula cara unggah produk pertama di Shopee mulai dari memberi nama
produk, foto produk, deskripsi produk, kategori produk, hingga atributnya. Ia
juga mengajari cara mengaktivasi gratis ongkir di Shopee. Program bebas biaya
ini bisa digunakan dengan program penjual.
Apresiasi dari PBNU
Panitia
Pelaksana Kegiatan RMI PBNU Bapak Abdul Rahman Soleh Fawzi menjelaskan tujuan
PBNU dan berharap agar santri semakin kreatif dan inovatif di era digital produktivitas
dan mempunyai daya saing global. Menurut dia, instruksi tersebut datang dari
Ketua PBNU KH. Yahya Kholil Staquf. Tujuan dari pelatihan Santri Siap Ekspor
ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang peningkatan bisnis melalui
e-commerce seperti Shopee.
Pria
yang kerap disapa Gus Fauz ini mengatakan harapannya bisa tercipta produk
santri di seluruh Indonesia dan dapat didistribusikan ke luar negeri. Selain
itu, Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Habib Hilal Al-Aidid mengapresiasi upaya Shopee
Barokah dalam memperluas pasar produk karya para santri hingga ke pasar dunia.
"Program ini selaras dengan semangat Jihad Santri Jayakan Negeri, di mana
kita semua berharap santri bisa termotivasi untuk turut berkembang dan
membangun negeri melalui produk-produk lokal, menyusul UMKM yang sudah lebih
dulu mengglobal," jelas Habib Hilal dalam rilis tersebut.
Shopee Barokah
Menurut
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawir dalam rilis Kamis,
(6/6/2024), Shopee Barokah adalah one-stop platform pendukung gaya hidup
Islam milik Shopee, ada sekitar 1.000 santri yang akan menerima edukasi,
pendampingan dan pembukaan akses ke pasar ekspor. Produk para santri akan masuk
ke dalam Program Ekspor Shopee dan dapat dibeli pengguna dari berbagai negara
di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
Menurutnya,
Shopee Barokah diperbarui guna menunjang kebutuhan gaya hidup Islami, seperti
kurasi dan search bar produk Halal, jadwal salat dan Alqruan digital, layanan
pembayaran jual-beli secara Islami, serta layanan pembayaran zakat, infaq,
sedekah, dan wakaf.
"Presiden
menyebut 36.000 pondok pesantren akan menjadi kekuatan besar. Melalui gerakan
santri ekspor, akan menjadi momentum pergerakan besar untuk membawa harum nama
bangsa di kancah dunia yang datang dari hasil karya para santri," kata
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawir dalam rilis
tersebut.
Penulis:
Arif Setyabudi Santoso